Garut, 13 Maret 2025 – Dalam Islam, berbuka puasa bukan hanya tentang mengisi perut setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Rasulullah menekankan pentingnya menyegerakan berbuka dan berbagi makanan dengan orang lain. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi No. 807)
Hadits ini menunjukkan bahwa berbuka bersama bukan sekadar kebiasaan sosial, tetapi juga sarana mendapatkan pahala yang besar. Namun, apakah tradisi bukber yang kita jalani benar-benar mengarah pada tujuan tersebut?






Ketika Bukber Kehilangan Esensinya
Di tengah semangat menyelenggarakan bukber, tidak jarang tujuan utama dari ibadah Ramadan malah terabaikan. Acara bukber yang seharusnya menjadi momen kebersamaan dan kebaikan justru bisa berubah menjadi ajang pamer, formalitas sosial, atau bahkan lalai dalam ibadah.
Kita mungkin pernah mengalami situasi di mana acara bukber lebih banyak diisi dengan obrolan duniawi daripada dzikir atau doa bersama. Bahkan, tak jarang shalat Maghrib ditunda atau tergesa-gesa karena terlalu sibuk menyantap hidangan dan berbincang. Padahal, Rasulullah telah mengingatkan dalam haditsnya:
“Amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari seorang hamba adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka seluruh amalnya akan baik. Jika shalatnya rusak, maka seluruh amalnya akan rusak.” (HR. Thabrani)
Hari ini di Pondok Pesantren Abulyatama Garut menyelenggarakan buka puasa Bukan hanya sekedar buka puasa bersama tapi disini tempatnya Anak-anak Yatim dan Penghafal Qur’an berkumpul bersama dengan Pengurus dan Warga telah melaksanakan Buka Puasa Bersama.
Ini menjadi pengingat bagi kita bahwa seberapa pun meriahnya acara bukber, ia tidak boleh mengesampingkan kewajiban utama sebagai seorang Muslim, yakni menegakkan shalat tepat waktu dan mengutamakan ibadah.
Mengembalikan Makna Bukber
Agar buka puasa bersama tidak sekadar menjadi ajang makan-makan, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan esensi ibadah dalam acara ini:
Memastikan waktu shalat tetap diutamakan
Sebelum menyusun acara bukber, pastikan ada waktu yang cukup untuk shalat berjamaah. Lebih baik jika ada tausiyah singkat sebelum atau sesudah berbuka untuk menambah keberkahan.
Menjaga kesederhanaan dalam konsumsi
Islam mengajarkan kesederhanaan, terutama dalam makan. Rasulullah bersabda:
“Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap makanan untuk menegakkan tulang punggungnya.” (HR. Tirmidzi No. 2380)
Bukber yang sarat dengan kemewahan dan berlebihan dalam makanan bertentangan dengan nilai puasa itu sendiri, yang mengajarkan rasa empati terhadap mereka yang kekurangan.
Menggunakan momen bukber untuk berbagi
Jika memungkinkan, alangkah baiknya jika acara buka puasa bersama juga melibatkan mereka yang kurang mampu. Rasulullah mencontohkan kepedulian terhadap orang-orang fakir, dan berbagi makanan adalah salah satu cara sederhana untuk meneladani beliau.
https://payment.abulyatamagarut.ponpes.id/campaign/berbagi-takjil
Ikuti Akun Sosial Media dan Grup Ponpes Abulyatama Media
Klik link berikut
Instagram: ponpesabulyatamagarut
Website: https://abulyatamagarut.ponpes.id/
Admin Group Whatsapp: 0851-5994-9510
Salurkan Donasi Anda Melalui:
BSI 723 0965 147 an PonPes Abulyatama Garut
BSI 718 8008 725 an Masjid Wakaf Ar Rahman
Konfirmasi transfer ke
+62 813-2211-4952